Ritual Buka Mata dan Tutup Mata Naga
Posted by
Efprizan 'zan' Rzeznik at Sunday, February 10, 2008
Share this post:
|
BAKAR: Ritual prosesi pembakaran naga di Komplek Pemakaman Tionghoa Yayasan Bhakti Suci, B'ring Foto
KARENA kesucian dan kesakralannya, dalam sebuah perhelatan arakan naga saat Imlek dan Cap Go Meh, Liong terlebih dahulu menjalani prosesi ritual yakni buka mata di kelenteng-kelenteng sebelum dilakukan arak-arakan atau pun festival.
Setelah perhelatan naga selesai, juga wajib dilakukan ritual tutup mata di kelenteng yang sama, untuk kemudian mengikuti proses pembakaran.
Bagi mereka yang percaya, maka naga yang mengikuti ritual buka mata adalah naga yang dapat membawa berkah kepada warga. Tertutama jika mengunjungi rumah atau tempat usaha warga. Naga yang telah melewati prosesi ini juga diyakini oleh warga Tionghoa dapat mengusir tolak bala.
Ritual buka mata maupun tutup mata dipimpin seorang Lauya. Seperti pada prosesi naga buka mata yang dilakukan di Vihara Kuan Ya Keng Jalan Diponegoro Pontianak pada Imlek dua tahun lalu, Lauya tersebut dirasuki Dewa Kuan Kung yang dulunya dikenal sebagai Panglima Perang.
Ritual ini bertujuan untuk menghidupkan naga yang mengandung unsur kehidupan manusia. Kehidupan naga-naga ini diperlambangkan dibantu oleh kehadiran tatung dan Lauya juga percikan air suci.
Hal yang sama dilakukan saat upacara tutup mata naga. Sembahyang ini untuk penghormatan terakhir sebelum naga kembali ke nirwana. Usai ritual sembahyang di kelenteng, kelompok pemain naga langsung menuju lokasi pembakaran yang biasanya dilakukan di pemakaman Tionghoa. Mereka menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Setiba di lokasi pembakaran, kelompok ini melakukan aksi permainan naga, sebagai tanda perpisahan.
Ritual bakar naga ini tidak dilakukan secara serentak. Masing-masing pemilik naga melaksanakan prosesi ini sesuai dengan keyakinannya. Tak heran, jika lokasi dan waktu pembakaran juga tidak bersamaan. Akan tetapi, inti dari prosesi pembakaran ini adalah mengantar kembali naga-naga tersebut pulang ke negeri asalnya.
Ritual tutup mata dan pembakaran naga itu merupakan bagian dari lingkaran perayaan tahun Imlek dan Cap Go Meh. Keluarga Tionghoa percaya, naga-naga yang telah turun ke bumi membawa misi kebaikan, sehingga harus 'diantar' kembali ke langit. Tentunya keberangkatan naga ke langit itu disertai dengan doa-doa, supaya kehidupan manusia di bumi benar-benar terlindungi dan diberi berkah yang berlimpah.