Ciak To': Makan Besar Pererat Silaturahmi & Lambang Kemakmuran
Posted by
Efprizan 'zan' Rzeznik at Saturday, March 29, 2008
Share this post:
|
SELALU ada yang spesial dalam perayaan hari kedelapan Imlek bersama Marga Huang. Setelah melangsungkan ritual Pai Cou pada Kamis (14/2) pagi, sorenya, ada acara kumpul bersama dan saling mempererat tali silaturahi dalam semarak imlek 2559. Namanya Ciak To', dalam dialek Tiao Cu.
Menurut Sekretaris Yayasan Kuning Agung , Wiseno Sudarmo, tradisi ini telah diturunkan oleh nenek moyang mereka secara turun-temurun. Makan besar bersama kali itu dilakukan di YKA sekitar pukul 16.00.
Acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya/Bong Hon San. Sekadar diketahui, orang nomor dua di Pemprov Kalbar ini juga dari marga Huang.
Acara begitu semarak. Mereka makan di atas meja dengan taplak berwarna merah. Satu meja dikelilingi delapan orang. Semua meja terisi penuh. Ada sekitar 500 undangan menghadiri acara itu.
Mengapa meja tersebut harus diisi delapan orang? Ternyata, angka itu mempunyai makna khusus yang diyakni mereka. Angka delapan mereka yakini sebagai perlambang perkembangan dan kemakmuran.
Ada menu utama yang disuguhkan dalam Ciak To'. Menu itu berupa ikan yang dimasak dengan berbagai rupa penyajian. Ikan, merupakan lambang agar rezeki yang dilimpahkan tidak terputus. "Selalu ada lebihnya," kata Wiseno menjelaskan makna makan ikan itu.
Dalam makan besar bersama itu juga terdapat menu mie panjang umur dan juga sayur-sayuran. Makan sayur, menurut kepercayaan mereka, mempunyai makna agar mereka ahli dalam berhitung.
"Selain mensyukuri karunia Tuhan yang telah dilimpahkan sepanjang tahun, makan bersama ini juga bermaksud untuk meningkatkan jalinan silaturahmi antara anggota dan pengurus yayasan," katanya.
Di acara Ciak To' ini, pengurus YKA juga membagi-bagikan door prize kepada para undangan. Lantunan lagu berbahasa Mandarin mengiringi para undangan dalam bersantap. Tak ketinggalan, Christiandy Sanjaya juga membagikan angpau kepada pelantun lagu.