Naga Raksasa Siap Membelit Pontianak
Posted by
Efprizan 'zan' Rzeznik at Thursday, January 24, 2008
Share this post:
|
CAKAR: pembuat naga raksasa sedang menyelesaikan proses pembuatan cakar naga raksasa, Shando Foto
PONTIANAK—Jika di Imlek sebelumnya Pontianak menoreh penghargaan memiliki naga terpanjang, 549,26 meter, yang dicatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri), kali ini di Tahun Baru China 2559 Kota Khatulistiwa sekali lagi akan mengukir sejarah di negeri ini bahkan dunia. Peringatan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini akan dimeriahkan oleh naga raksasa yang bersiap untuk kembali memecahkan rekor Muri bahkan dunia.
Ukuran binatang suci dalam mitologi Cina ini memang luar biasa. Dijelaskan Shinse Aleng, pimpinan Sanggar Mandala yang juga penanggung jawab acara, didampingi Sekretaris Sanggar Mandala, Umi Faizah, bobot kepala naga raksasa tersebut mencapai 100 kg dengan tinggi kepala 8 meter.
Badan naga raksasa itu mempunyai panjang sekitar 288 meter dengan diameter badan 5 meter. Tidak seperti naga sebelumnya, kali ini naga tersebut akan mempunyai kaki asli yang dapat bergerak dengan menggunakan mesin.
“Kalau di naga Muri lalu, kakinya hanya ditempel saja pakai kain yang dibuat seolah-olah menyerupai kaki. Kali ini pada naga raksasa kita buatkan kaki khusus yang bisa bergerak,” ujar Aleng.
Berjalan di perut naga
Ada hal spesial lainnya pada naga raksasa tersebut. Hal spesial itu terletak di dalam perutnya. Naga raksasa rekor dunia akan membuat para pengunjung dapat masuk dan berjalan di dalam perut naga yang akan dihiasi dengan aneka lampion, aksesoris, musik, dan lainnya sehingga akan memberikan suatu kenyamanan bagi setiap pengunjung.
Shinse Aleng menjelaskan, dalam perut naga tersebut akan disediakan lampion terbesar dengan ukuran lebar 2 meter dan tinggi 2,5 meter. Lampion inilah yang kelak membuat naga akan bercahaya di waktu malam.
Di dalam perut naga, juga akan disediakan replika pagoda dengan tinggi 2,5 meter juga taman imitasi, lengkap dengan patung Dewi Kwan Im. Hal spesial lainnya yang terdapat di dalam perut naga yakni hadirnya musik tradisional dari 33 provinsi dilengkapi dengan para model yang menggenakan baju adat masing-masing provinsi.
“Ini merupakan persembahan karya anak bangsa. Membawa harum nama Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Dalam pagelaran kali ini, tak hanya menonjolkan budaya Tionghoa saja, tapi seluruh Indonesia. Menunjukkan bahwa kita berbhineka tunggal ika,” kata Aleng.
Jadwal masih tentatif
Berbeda dengan naga sebelumnya, naga raksasa ini tidak diarak mengelilingi kota. Naga raksasa tersebut hanya berdiam di A Yani Mega Mall Pontianak, tepatnya di pelataran parkir.
Mengenai jadwal pagelaran naga raksasa ini, panitia masih belum mengeluarkan waktu yang pasti. “Rencana awalnya, kegiatan ini akan berlangsung selama 12 hari. Pembukaannya akan dilakukan pada 6 Februari pas malam Imlek diikuti dengan festival kembang api. Tapi ini masih tentatif. Dalam waktu dekat kami akan mengumumkan jadwal pastinya,” kata Sekretaris Sanggar Mandala, Umi Faizah.
Pagelaran naga raksasa dunia ini juga didampingi bazar oriental dan panggung terbuka. Setiap hari pengunjung dan wisatawan juga disuguhi dengan pelbagai acara. Beragam acara yang akan disuguhkan diantaranya pemilihan Koko—Cece, festival tari naga, festival barongsai, pemilihan miss tiffany oriental, festival kreatifitas lampion, karaoke lagu Mandarin, dan sebagainya.
Seharga Rp1M
Pihak panitia yang dikomandani oleh Sanggar Mandala Puja Pontianak ini telah melakukan persiapannya sejak tiga bulan lalu. Kini pembuatan naga raksasa tersebut telah memasuki tahap penyelesaian sekitar 60 persen.
“Penyelesaian naga ini sudah jalan empat bulan berjalan dan dikerjakan oleh 15 orang,” kata Umi. Bagian-bagian naga seperti kepala, telinga, kaki, ekor, dilakukan di Sekretariat Sanggar Mandala Jalan Gajahmada 5 nomor 36—40. Naga berbahan utama rotan ini menghabiskan sekitar 1.000 meter kain. Sedangkan penyelesaian akhir berupa badan naga akan dikerjakan langsung di pelataran parkir A Yani Mega Mal.
Berapa harga pembuatan naga raksasa tersebut? “Mencapai angka Rp1 miliar,” kata Shinse Aleng. Karena biaya yang dikeluarkan tersebut tidak sedikit, panitia berharap banyak adanya uluran tangan dari donatur maupun sponsor untuk ikut mendanai pagelaran ini. Bagi yang ingin berpartisipasi bisa menghubungi sekretariat kami di Jalan Gajahmada V,” kata Aleng yang juga pemilik Cetya Mandala Puja ini.
Pawai naga
Direncanakan juga, naga terpanjang yang telah tercatat pada Muri tahun lalu juga akan turun kembali ke Bumi Khatulistiwa. Naga sepanjang 549,26 meter ini akan diarak keliling kota dan melewati ruas jalan-jalan utama kota.
Naga Muri ini akan melakukan upacara ritual buka mata pada tanggal 19 Februari. Kemudian, naga tersebut rencananya akan dikirim ke khayangan dan akan meninggalkan kota ini untuk selama-lamanya pada tanggal 22 Februari lewat ritual pembakaran yang dilakukan di sebuah pemakaman di wilayah Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. (zan)