Sajian di Tahun Baru Imlek
Posted by
Efprizan 'zan' Rzeznik at Thursday, January 31, 2008
Share this post:
|
WAJIB: KUE Keranjang, panganan wajib di saat Imlek, B'ring Foto
*Dari Kue Keranjang, Vegetarian, Onde-onde Ketawa, Hingga Lempok
KUE keranjang, inilah kue khas Imlek yang dibuat dari tepung ketan dengan gula yang sangat banyak, sehingga rasanya sangat manis. Dulunya kue ini memang dibuat dalam keranjang bambu, karena itu disebut kue keranjang.
Syafaruddin Usman MHD, Peminat Kajian Kontemporer Sejarah dan Budaya Kalbar mengatakan, konon Dewa Dapur yang selama setahun hidup di bumi bersama manusia, seminggu menjelang Imlek naik ke langit untuk melaporkan kelakuan manusia.
Sebelum naik, ia menemukan kue keranjang di dapur. Dewa Dapur melahapnya dan sangat menyukainya. Ketika tiba di langit dengan mulut penuh kue keranjang, ia tidak bias mengatakan apa-apa selain kue keranjang yang manis. Jadi, kue keranjang adalah semacam ‘upeti’ bagi Dewa Dapur agar tidak melaporkan budi buruk manusia. “Begitulah, setidaknya mitologi yang dipercaya warga Tionghoa,” kata Syafaruddin.
Ia melanjutkan, mitologi lain mengatakan bahwa kue keranjang adalah penolak bala. Konon, di masa lalu ada naga bernama Nian yang doyan menyantap manusia. Suatu ketika, ia mengendap untuk memangsa orang yang sedang duduk berjongkok. Orang itu sedang membuat kue keranjang di depan tungku. Tiba-tiba api membesar, dan Naga Nian ketakutan. Kue keranjang telah menyelamatkan manusia dari naga raksasa.
Masih banyak sajian tahun baru lainnya menyambut haru biru Imlek. Kata Syafaruddin, biasanya makanan yang disajikan di hari pertama adalah vegetarian, tujuannya memurnikan tubuh dan jiwa, terdiri dari kol, jamur, tahu, rumput laut dan bihun.
Perayaan Imlek berlangsung selama 15 hari. Hari ke tujuh, sajian biasa berupa selada ikan mentah, terdiri dari irisan sangat tipis ikan mentah, semisal salmon, sayuran yang diparut halus, manisan melon, jeruk nipis, acar jahe putih dan merah, biji wijen, ubur-ubur, dan kacang.
Ada juga saus, salad yang terdiri dari minyak, saus plum, merica, dan kayu manis bubuk. “Mereka akan mengaduk salad memakai sumpit, tinggi-tinggi sambil mengatakan lo hei, ucapan untuk keberuntungan dan kemakmuran,” katanya.
Syafaruddin melanjutkan, simbol makanan Imlek lainnya diantaranya udang pertanda kebaikan, onde-onde ketawa sebagai simbol kebahagiaan dan keberuntungan. Jaruk mandarin atau jeruk tangerine yang mengandung makna menguntungkan dan harapan besar keberuntungan. Ikan, mewakili sesuatu yang berlimpah ruah.
Pilihan yang menguntungkan, menyisakan tulang dari kepala hingga ekor, merupakan simbol kekayaan dan juga awal yang baik. Sayuran hijau atau daun selada mengandung arti kekayaan dan makanan, mengekspresikan harta yang melimpah dan kelahiran di tahun baru.
“Barongsai atau tarian naga biasanya ditarikan saat Imlek, yang seringkali ditawari daun selada. Jika naga barongsai menyantapnya, pertanda baik, karena kekayaan dan kemakmuran akan menjadi milik si pemberi daun selada,” kata Syafaruddin.