Ramai-ramai yang Muda Berpolitik
Posted by
Efprizan 'zan' Rzeznik at Saturday, August 23, 2008
Share this post:
|
Sosialiasi Lewat Friendster Hingga Komitmen Majukan Perempuan
Carut-marutnya persoalan politik negara ini ditambah lagi anggapan serta stigma bahwa politik itu kotor dan kejam, tidak menyurutkan langkah pemuda Kalbar untuk menceburkan diri ke dunia ini. Pemilu legislatif di Kalbar 2009 yang akan dihelat 9 April 2009 diprediksi akan banyak diikuti kaum muda.
KAUM muda kini tak canggung lagi mengekpresikan dirinya dalam dunia berpolitik. Partai politik pun kini membuka keran seluasnya bagi pemuda untuk tampil sebagai pengurus partai hingga bursa calon legislatif (caleg).
Bahkan, muncul partai yang secara terang-terangan mendaulat pemuda sebagai nama organisasi politiknya. Seperti Partai Pemuda Indonesia (PPI) yang akan mengikuti pemilu 2009 dengan nomor urut 14.
Kehadiran partai berlambang lima tunas daun dalam satu ranting pohon ini ingin memperkuat aspirasi, artikulasi, kepeloporan, kejuangan serta pergerakan kepemudaan. Sekaligus, tempat berhimpunnya bagi segenap komponen kepemudaan dan kerakyatan.
”Pemuda merupakan subjek penentu sejarah bangsa,” kata Dedy Zulfani, Sekretaris DPD PPI Kalbar. Menurutnya, sejarah telah mencatat dan membuktikan bahwa dipundak pemuda, Indonesia bangkit dan lahir menjadi suatu bangsa dan negara modern.
”Perjalanan kekinian dan masa depan sejarah bangsa sangat ditentukan oleh kiprah dan kepeloporan pemuda,” ujarnya. Komponen pemuda dan kepemudaan di tanah air telah memiliki sumbangsih yang sangat besar dan monumental.
Hal tersebut mulai berdirinya pergerakan Budi Utomo 1908, Sumpah Pemuda 1928, tercapainya Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia1945, hingga tegaknya Reformasi dan Demokratisasi bangsa dan negara Indonesia paska 1998.
Dedy sendiri akan maju dalam pencalegan untuk DPRD Kalbar dari daerah pemilihan (dapil) Kota Pontianak. ”Keterwakilan pemuda sangat minim. Kaum muda masih sedikit berperan. Sudah waktunya segenap komponen dan potensi pemuda bangkit menjadi insan penentu pergerakan, perjuangan perubahan dan pembaruan bagi kemaslahatan hidup rakyat, bangsa dan negara,” ujar pria 31 tahun ini.
Menurut mantan Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia ini, usia mayoritas pengurus PPI se-Kalbar hingga tingkat kelurahan berada pada kisaran di bawah 35 tahun.
Sosialiasi di Friendster
Apa yang membuat para caleg muda ini tertarik untuk ikut menyeburkan diri dalam kepengurusan parpol dan maju dalam pemilu legislatif tahun depan?
Rusdiansyah, pria kelahiran Pontianak 27 tahun silam ini memilih berlabuh ke Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) untuk menyalurkan idelisme berpolitiknya.
”Kaum muda adalah agen perubahan dan pembaruan yang berjuang penuh tanpa pamrih. Para pemuda penuh dengan idealisme. Saatnya yang muda berbuat untuk rakyat,” kata jurnalis yang karib disapa Anca ini.
Pria yang sebelumnya aktif di organisasi kemahasiswaan seperti BEM Ekonomi Universitas Panca Bhakti dan Ikatan Mahasiswa Ekonomi Indonesia Korwil Kalimantan ini kemungkinan besar akan tampil dalam bursa pencalegan.
Ia sendiri kini aktif menyosialisasikan diri, salah satunya dengan menggunakan situs internet lewat jaringan sosial yang cukup terkenal yakni www.friendster.com. Memiliki nomor anggota 64422036, Anca menyosialisasikan segala kegiatannya di dalam situsnya itu.
Sementara itu M Syuaib MS, seorang aktifis mahasiswa juga ikut tergerak menceburkan diri ke dunia politik dan berniat maju sebagai caleg untuk DPRD Kabupaten Kubu Raya dari daerah pemilihan Sungai Ambawang.
Ketua PMII Kota Pontianak dan dewan pendiri Komite Mahasiswa dan Pemuda KKR kelahiran 13 Otober 1985 ini berlabuh ke Partai Indonesia Sejahtera (PIS) untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
”Kita mau menujukkan bahwa pemuda bisa berpartisipasi dalam pembangunan daerah dan sudah saatnya pemuda mengambil peran dan juga terjun langsung dalam mengambil kebijakan,” katanya.
Perjuangkan perempuan
Chitra Berrigina, perempuan kelahiran Pontianak 24 November 1984 ini juga ikut terjun dalam dunia politik. Ia memilih Partai Amanat Nasional guna menyalurkan aspirasi berpolitiknya.
Chitra juga berencana maju dalam pemilihan legislatif untuk DPRD Kota Pontianak dari daerah pemilihan Pontianak Timur. Mempunyai motto ’Hidup adalah Perbuatan’ Chitra berkeinginan kuat menjadi seorang politikus sekaligus motivator bagi generasi muda untuk berbuat banyak di masyarakat.
”Generasi muda tidak hanya hidup hura-hura. Generasi muda mempunyai ketulusan pengorbanan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera,” katanya.
Ia sendiri bertekad untuk dapat membawa dan memperjuangkan aspirasi bagi para perempuan di daerah ini agar hak-haknya dapat terwujud.
”Perempuan membuka jalan dan harapan baru untuk terciptanya masyarakat yang sejahtera. Apalagi di DPRD Pontianak untuk periode 2004—2009 tidak ada keterwakilan perempuan. Inilah salah satu alasan mengapa saya bertekad untuk ikut mencalonkan diri sebagai wakil rakyat,” ujarnya. (**)